MODUL 3
KARANGAN
KEGIATAN
BELAJAR 1
Perencanaan
Karangan
Berdasarkan
proses penulisannya,karangan terbagi
menjadi 3 tahap,yaitu tahap prapenulisan (prewriting),tahap penulisan (writing),dan
tahap pascapenulisan (post-writing).Tahap
prapenulisan terdiri dari penentuan topik karangan,penentuan tujuan penulisan
karangan, dan penyusunan rancangan
karangan.
Topik karangan
atau topik penulisan dapat diartikan sebagai hal pokok yang dituliskan atau
diungkapkan dalam karangan.Topik
karangan berbeda dengan tema karangan.Dalam proses penulisan karangan,tema
menjadi gagasan dasar yang menjadi tumpuan topik karangan.Topik karangan juga
tidak sama dengan judul karangan.Jika topik adalah hal pokok yang diungkapkan dalam karangan,judul karangan adalah nama
sebuah karangan.Sebuah topik dipilih
berdasarkan asas kemanfaatan,asas kemenarikan,dan asas fisiabilitas.
Dengan dan
melalui karangannya,tentu ada tujuan yang dicapai pengarang.Tujuan dapat
dibedakan atas tujuan yang berdasarkan kategori wacana dan tujuan yang
berdasarkan topik karangan.Tujuan yang khas berdasarkan topik wacana.
Penyusunan
rancangan karangan adalah langkah penulisan setelah penentuan tujuan
karangan.Target penyusunan karangan adalah kerangka karangan,yaitu kerangka
tulis yang mengggambarkan bagan-bagian karangan dalam susunan yang
sistematis.Kerangka karangan memberikan
arah yang jelas dan memudahkan pengarang dalam mewujudkan karangannya.berdasarkan
bentuk rumusannya,kerangka karangan terbagi menjadi 2 macam,yaitu kerangka
topik dann kerangka kalimat.Perbedaannya,pada kerangka topik,setiap bagian
karangan diungkapkan dengan kata atau frasa,sedangkan pada kerangka
kalimat,setiap bagian karangan diuungkapkan dengan kalimat.
KEGIATAN
BELAJAR 2
Pengembangan
Paragraf
Suatu bagian
karangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dalam bentuk untaian
kalimat disebut paragraf atau alenia.Paragraf yang baik harus memenuhi
persyaratan paragraf,yang mencakup (1) persyaratan
kesatuan keutuhan, (2) persyaratan pengembangan (3) Persyaratan kepaduan, dan
persyaratan kekompakan yang perlu diikuti.
Berdasarkan
posisi atau letak kalimat utamanya,paragraf dibedakan menjadi 3 jenis,yaitu
paragraf deduktif, paragraf induktif dan paragraf kombinasi deduktif dan
induktif.Paragraf deduktif bercirikan posisi kalimat utamanya terletak pada
awal paragraf,sedangkan paragraf induktif,kalimat utamanya terletak pada akhir
kalimat.Jenis paragraf kombinasi memiliki dua kalimat utama yang ditempatkan
pada awal dan akhir paragraf.
Pengembangan
kalimat topik ke dalam kalimat pengembang disebut pengembangan
paragraf.Sehingga pengembangan paragraf membutuhkan prasyarat,yakni
pengembangan gagasan dasar ke dalam sejumlah kalimat pengembang.Pengembangan
paraggraf terbagi atas pengembangan internal
dan eksternal.Pengemngan internal yaitu pengembangan yang terjadi dalam
satu paragraf dalam bentuk gagasan dasar ke dalam gagasan pengembang yang dilanjutkan dengan pengembangan kalimat
topik ke dalam kalimat pengembang.Sedangkan pengembangan eksternal adalah
pengembangan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.
KEGIATAN
BELAJAR 3
Penyusunan
Karangan
Penyusunan
karangan adalah tahap kegiatan mewujudkan karangan yang utuh.Dalam penyusunan
karangan,ada dua kemampuan yang harus dimiliki,yakni kemampuan menyusun draf
karangan yang utuh dan kemampuan penyuntingan (editing).
Penulisan draf
karangan adalah aktivitas yang dimulai dengan menata butir-butir gagasan secara
hierarkis dan sistematis.Langkah-langkah penulisan menurut Brown adalah membaca
semua kartu catatan,mempertimbangkan seemua materi yang sudah
disiapkan,memperhatikan kerangka penulisan,mengelompokkan bahan-bahan dan
catatan bahan tulisan dan menuliskan draf kasar tulisan.Untuk menghasillkan
draf awal,keenganan menulis draf harus dihindari.Penulisan draf harus sesuai
gagasan yang muncul,tidak dibenarkan menunda-nunda penulisan draf awal.
Pada tahap
penyuntingan,kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa draf awal yang sudah dihasilkan.Aspek-aspek
yang diperiksa adalah aspek isi,bahasa,ejaan dan tanda baaca,serta tehnik
penulisan.Aspek-aspek itu pula yaang
disunting dalam kegiatan penyuntingan draf.
MODUL 4
Deskripsi dan Narasi
KEGIATAN
BELAJAR 1
Deskripsi
Kata deskripsi berasal dari
bahasa Latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan sesuatu.Dari segi
istilah,deskripsi adalah suatu bentuk
karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan
sebenarnya,sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,mendengar,mencium,dan
merasakan) apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya.Karangan
jenis ini bermaksud menyampaikan
kesan-kesan tentang sesuatu,tentang sifat-sifat dan gerak-geriknya,atau sesuatu
yang lain kepada pembaca.Objek dalam karangan
deskripsi dapat berupa
manusia,tempat,atau suasana.
Dalam membuat karangan ini,kita
dituntut memiliki kesan yang kuat tetang
objek itu ke dalam karangan agar pembaca memiliki penghayatan atu
pengalaman sendiri tentang objek yang digambarkan.Hal ini dapat dilakukan
dengan menyajikan objek sejelas,setepat,dan sehidup mungkin.Untuk
itu,penggunaan diksi yang tepat dalam setiap kalimat dapat menghadirkan objek
deskripsi di depan pembaca.
Terdapat tiga alternatif pendekatan
yang dapat dipilih dalam membuat karangan deskripsi,yaitu pendekatan ekspositoris,impresionistik, dan pendekatan
menurut sikap pengarang.Penggunaan pendekatan ekspositoris dapat menggambarkan
objek seobjektif mungkin (apa
adanya).Pendekatan impresionistik ,dapat menggambarkan ojek sesuai dengan kesan
dan penafsiran kita.Dengan pendekatan sikap pengarang,kita dapat menggambarkan
objek dengan menunjukkan sikap kita mengenai objek di dalam karangan.
Dalam memilih cara yang baik ketika
akan melukiskan tempat,harus sesuai dengan suasana hati,baigian yang relevan
dan urutan penyajian.Adapun langkah yang dapat diikuti untuk membantu
mempermudah pendeskripsian adalah:
1.
Menentukan
apa yang dideskripsian,
2.
Menentukan
tujuan pendeskripsian,
3.
Menetapkan
bagian yang dideskripsikan,
4.
Memperinci
dan menyistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan
dideskripsikan.
KEGIATAN
BELAJAR 2
Narasi
Istilah narasi atau naratif berasal
dari bahasa inggris narration
(cerita) dan narrative (yang menceritakan).Karangan narasi adalah
karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa.Karangan ini berusaha
menyampaikan kejadian menurut urutan
terjadinya (kronologis),dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau
serentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari kejadiaan itu.
Secara fundamental,tujuan penulisan
narasi adalah memberikan informasi atau
memberi wawasan dan memperluas pengetahuan pembaca,serta memberikan pengalaman
estetis kepada pembaca.Tujuan pertama menghasilkan jenis narasi informasional atau narasi ekspositoris;sasaran utamanya adalah
rasio,yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca karangan
tersebut,sedangkan tujuan hendak memberikan pengalaman estetis menghasilkan
jenis narasi yang lazim disebut narasi artistik
atau narasi sugestif; sasaran
utamanya bukan memperluas pengetahuan seseorang,melainkan berusaha memberikan
makna atas peristiwa atau kejadian sebagi sesuatu pengalaman.
Adapun perbedaan antara narasi
informasional dan narasi artistik adalah
Narasi Informasional
|
Narasi Artistik
|
1.
Memperluas
pengetahuan.
2.
Menyampaikan
informasi faktual mengenai suatu kejadian.
3.
Berdasarkan
penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional.
4.
Memakai
bahasa informatif yang denotatif.
|
1.
Menyampaikan
suatu makna yang tersirat.
2.
Menimbulkan
daya khayal.
3.
Penalaran
hanya berfungsi untuk menyampaikan makna.
4.
Memakai
bahasa figuratif yang konotatif.
|
Sebagai sebuah karangan,narasi dikembangkan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip dasar narasi
sebagi tumpuan berpikir bagi
terbentuknya karangan narasi.Prinsip-prinsip tersebut antara lain: alur
(plot),penokohan,latar,titik pandang, dan pemilihan detail peristiwa.
Pendetailan dalam sebuah narasi
disusun dalam sekuensi ruang dan waktu yang menyarankan adanya bagian
awal,tengah ,dan akhir cerita.Apabila cerita menyangkut latar tempat,maka
pengisahan mengalami pergantian dari suatu
tempat ke tempat lain.Jika cerita menyangkut latar waktu,maka pengisahan
mengalami pergantian dari waktu ke waktu lain.Dan jika cerita menyangkut
perbuatan,maka tokoh pengisahan mengalami gerakan dari suatu adegan ke adegan
berikutnya.
Di samping itu,narasi juga bisa
dikembangkan dengan menggunakan deskripsi,eksposisi,dan dialog.Dalam
cerita,rangkaian peristiwa sangat penting.Segala sesuatu diusahakan supaya
peristiwa menjadi jelas dan menarik serta menunjukkan kebenaran kepada
pembaca.Untuk mencapai itu,narasi menggunakan deskripsi,eksposisi, dan dialog
dalam penyajiaannya.
Adapun langkah-langkah yang dapat
membantu kita untuk membantu mengembangkan karangan narasi adalah:
1.
Menentukan
tema dan amanat.
2.
Menentukan
sasaran pembaca.
3.
Merancang
peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4.
Membagi
peristiwa utama ke dalam bagian awal,pengembangan, dan akhir cerita.
5.
Memerinci
peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
6.
Menyusun
tokoh dan perwatakan,serta latar,dan sudut pandang.
MODUL 5
Eksposisi,Argumentasi,Persuasi
KEGIATAN
BELAJAR 1
Eksposisi
Kata eksposisi
berasal dari kata bahasa Inggris exposition
yang berarti “membuka” atau “memulai”.Karangan eksposisi merupakan karangan
yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan
sesuatu.Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah
informasi.Hal yang dikomunikasikan terutama berupa data faktual,suatu analisis
atau suatu suatu penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta,dan mungkin
sekali berupa fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada sesuatu
pendirian yang khusus asalkan tujuannya adalah informasi.
Eksposisi tidak
bertujuan untuk mempengaruhi pembaca tetapi hanya sebatas untuk membagikan
informasi.Langkah yang dapat kita tempuh dalam membuat eksposisi adalah:
1)
Menentukan
topik karangan
2)
Menentukan
tujuan penulisan
3)
Merencanakan
paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun dengan baik
Pengembangan
karangan eksposisi sangat bergantung pada sifat penjelasan atau keterangan yang
kita berikan, dan tujuan yang akan dicapai.Ada beberapa teknikpengembangan
eksposisi yang dapat dipilih sesuai dengan topik dan tujuan
pembahasannya,yaitu:
a)
Teknik
identifikasi, yaitu teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri - ciri
atau unsur - unsur yang membentuk suatu objek sehingga pembaca dapat mengenal
objek dengan tepat dan jelas.
b)
Teknik
perbandingan, yaitu teknik pengembangan eksposisi yang dilakukan dengan
mengemukakan perbandingan yang kita tulis dengan sesuatu yang lain.Teknik
perbandingan ini dibedakan menjadi perbandingan langsung,analogi, dan
perbandingan kemungkinan.
c)
Teknik
ilustrasi, yaitu teknik yang berusaha menunjukkan contoh - contoh nyata.
d)
Teknik
klasifikasi, yaitu teknik pengembangan yang memecahkan pokok permasalahan yang majemuk menjadi bagian –
bagian kecil secara logis dan jelas.
e)
Teknik
definisi, yaitu teknik eksposisi yang menjelaskan arti ragam kata.
f)
Teknik
analisis, yaitu teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu pokok masalah.Oleh
karena itu teknik analisis dalam karangan eksposisi bisa mengambil bentuk
bermacam-macam,antara lain analisis proses,analisis bagian,dan analisis
fungsional.
KEGIATAN BELAJAR 2
Argumentasi dan Persuasi
A.
Argumentasi
Karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan
alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun sebuah kesimpulan.Karangan
ini bertujuan untuk memberikan alasan,untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat,pendirian,atau gagasan.Jadi,pada setiap karangan argumentasi,selalu
terdapat alasan (argumen) atau bantahan yang memperkuat atau menolak secara
sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca.
Secara sederhana setiap argumen selalu menjelaskan suatu pertalian
antara dua pernyataan atau asersi yang biasanya diurutkan.Asersi pertama
merupakan alasan bagi asersi kedua.
Langkah-langkah membuat karangan argumentasi hampir mirip dengan
karangan eksposisi.Tentukan dahulu tema argumentasinya,kemudian menentukan
tujuannya,menyusun kerangka karangan,serta mencari fakta,data,informasi,dan
bukti sesuai kerangka karangan.
Pengembangan karangan argumentasi dapat dilakukan dengan teknik
induktif dan teknik deduktif.Pengembangan argumentasi dengan teknik dengan
teknik induktif ialah penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan
bukti-bukti terlebih dahulu kemudian diikuti dengan kesimpulan yang sifatnya
umum.Sedangkan pengembangan argumentasi dengan teknik deduktif dimulai dengan
suatu kesimpulan umum yang diikuti dengan uraian mengenai hal-hal yang sifatnya
khusus.
Alasan-alasan yang terdapat dalam argumentasi deduktif disebut premis.Adapun sistem penalaran deduktif
atau silogisme (syllogism) terdiri
dari tiga bagian:dua premis diikuti sebuah kesimpulan.Premis pertama sebagai premis mayor membuat pernyataan umum
tentang sesuatu (ide ,objek, keadaan).Dan premis kedua disebut premis minor yang berisi lebih lanjut tentang sebuah terem (term) dalam premis mayor.Premis minor
sendiri merupakan proposisi yang mengidentifikasikan sebuah peristiwa
(fenomena) yang khusus sebagai anggota kelas tadi.
B.
Persuasi
Istilah persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa inggris.Bentuk kata persuasion diturunkan dari kata to
persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan.Jadi,karangan persuasi
adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk,berdaya-ajuk,ataupun berdaya
himbau yang dapat ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan
secara implisit ataupun eksplisit yang dilontarkan penulis.Dengan kata
lain,persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Karangan persuasi berbeda dengan karangan argumentasi.Logika
merupakan unsur primer dalam karangan argumentasi.Sebaliknya dalam karangan persuasi,di samping logika,perasaan
juga memegang peranan penting.Keterlibatan unsur logika dalam karangan persuasi
ini menyebabkan persuasi sering menggunakan prinsip-prinsip argumentasi.Kita
tidak akan bisa menerima ide orang lain jika tidak disertai penalaran.Oleh
sebab itu,struktur karangan persuasi kadang-kadang sama dengan
argumentasi,tetapi diksinya berbeda.Disi dalam karangan argumentasi ialah
mencari efek tanggapan penalaran,sedangkan diksi karangan persuasi adalah mencari
efek tanggapan emosional.
Perbedaan lain ialah karangan
argumentasi memiliki ciri khas berupaya membuktikan suatu kebenaran
sebagaimana digariskan dalam proses penalaran penulis.Sedangkan karangan
persuasi berusaha mencapai suatu persetujuan atau persesuaian kehendak penulis
dengan pembaca;merupakan proses untuk meyakinkan pembaca supaya pembaca mau
menerima apa yang diinginkan penulis.
Agar dapat menyusun karangan persuasi yang efektif diperlukan
kemampuan menciptakan persuasi,yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi
yang berupa: bahasa,nada,detail,pengaturan (organisasi),dan kewenangan.
MODUL 6
Surat Menyurat Dinas
KEGIATAN BELAJAR 1
Seluk Beluk Surat
Surat Adalah salah satu
sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari satu pihak
(perorangan,kelompok,atau organisasi) kepada pihak lain.Walaupun kemajuan
teknologi sebenarnya dapat menggantikan penyampaian pesan melalui surat,tetapi
dalam kenyataannya peran surat masih dominan dibanding media lain.Surat memiliki
daya tampung pesan yang sangat leluasa,daya jangkau yang luas dan tingkat
pembiayaan yang rendah.
Adapun jenis-jenis surat antara lain:
1.
Menurut
kepentingan dan pengirimnya,surat dapat dikelompokkan menjadi surat
pribadi,surat dinas pemerintah,surat niaga,dan surat sosial.
2.
Menurut
isinya,surat dapat dikelompokkan menjadi surat pemberitahuan,surat
keputusan,surat perintah,permintaan,surat panggilan,surat peringatan,surat
perjanjian,surat laporan,surat pengantar,surat panggilan,surat penawaran,surat
pemesanan,surat undangan,dan surat lamaran pekerjaan.
3.
Menurut
sifatnya,surat dapat dikelompokkan menjadi surat biasa,surat konfidensial
(terbatas),dan surat rahasia.
4.
Menurut
banyaknya sasaran,surat dapat dikelompokkan menjadi surat biasa,surat
edaran,dan surat pengumuman.
5.
Berdasarkan
tingkat kepentingan penyelesaiannya,surat terbagi atas surat biasa,surat
kilat,dan surat kilat khusus.
6.
Berdasarkan
wujudnya,surat terbagi atas surat bersampul,kartu pos,warkas
pos,telegram,teleks atau faksimile,serta memo dan nota.
7.
Berdasarkan
ruang lingkup sasarannya,surat terbagi atas surat intern dan surat ekstern.
Sebagai salah satu sarana bentuk komunikasi tertulis,surat terdiri
dari pengirim surat,penerima pesan surat,pesan surat,dan saluran.Pengirim surat
hendaknya memperhatikan sasaran,pesan atau isi surat,dan bentuk surat sebaik
mungkin.Jadi,surat yang baik adalah surat yang mampu menjembatani ketersampaian
pesan pengirim dengan penerima surat.Untuk mencapai hal ini,pengirim surat
hendaknya menyampaikan pesannya secara langsung, jelas, logis,runtut,dan dengan
menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Apabila surat diperuntukkan untuk kepentingan formal atau
dinas,maka pengirim surat hendaknya menggunakan ragam bahasa baku dan bentuk
surat yang sesuai,seperti bentuk lurus (full
block style),lurus penuh (block style),setengah
lurus (semi block style),takuk (Indented style),alinea menggantung (hanging paragraph style),bentuk surat
resmi Indonesia,atau bentuk surat resmi lainnya.
Adapun perbedaan ciri-ciri antara bentuk surat resmi Indonesia lama
dengan surat resmi Indonesia baru antara lain:
Bentuk
surat resmi Indonesia lama
|
Bentuk
surat resmi Indonesia baru
|
a)
Tanggal
surat didahului nama tempat;
b)
Alamat
surat ditulis disebelah kanan;
c)
Jabatan
pengirim surat tertulis di atas tanda tangan,dan nama ditulis di antara dua
kurung.
|
a)
Nama
tempat tidak dicantumkan sebelum tanggal surat karena sudah tertera pada
kepala surat;
b)
Alamat
surat ditulis di sebelah kiri surat;
c)
Jabatan
pengirim surat ditulis di bawah tanda tangan,nama terang ditulis tanpa diapit
tanda kurung.
|
KEGIATAN BELAJAR 2
Menulis Surat
Salah satu yang sangat khas,yang membedakan surat dari bentuk
karangan lainnya adalah bagian-bagian surat yang disusun dalam posisi tertentu
sesuai dengan surat yang digunakan.Bagian-bagian ini sangat penting karena
setiap bagian memiliki kegunaan tertentu.Bagian-bagian surat ini terdiri
atas:kepala surat,nomor,lampiran,hal,tanggal,alamat dalam surat,salam
pembuka,isi atau tubuh surat,tanda tangan,nama terang,NIP bagi pegawai
pemerintah,cap dinas atau cap jabatan,tembusan,dan inisial.
Dalam pemakainnya,keberadaan bagian-bagian itu pada surat resmi
atau surat dinas tidak selalu sama.Bahkan pada surat dinas yang dikeluarkan
oleh berbagai instansi pemerintah,pencantuman bagian-bagian itu
bervariasi.Kendati demikian perbedaan itu tidak menyangkut hal-hal yang
sifatnya esensial,seperti tubuh surat atau hal-hal lain yang mengurangi
keabsahan surat.
Bagian-bagian itu pada dasarnya dapat dikelompokkan atas bagian
kepala surat,pembuka,isi (tubuh surat),dan bagian penutup.Pada surat dinas
pemerintahan,komponen salam pembuka,salam penutup,dan inisial dianggap tidak
wajib,sehingga lazim ditiadakan.Pada surat resmi yang ditulis oleh
perorangan,biasanya kepala surat (kop),nomor surat,cap,dan inisial tidak ada.
Adapun macam-macam surat resmi berdasarkan Keputusan Mendikbud
No.091SU/1995 tentang Pedoman Tata Persuratan dan Kearsipan di Lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1.
Nota
Dinas
Nota
dinas adalah surat yang ditujukan oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya
yang berisi catatan singkat mengenai pokok persoalan kedinasan.
2.
Memo
Memo
adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan tentang pokok persoalan
kedinasan.
3.
Surat
Pengantar
Surat
pengantar adalah surat yang berisi tentang surat, dokumen ,barang, atau bahan
lain yang dikirim.
4.
Surat
Edaran
Surat
edaran adalah surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara
pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah yang telah
ada.
5.
Surat
Tugas
Surat
tugas adalah surat penugasan dari
pejabat berwenang untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu.
6.
Surat
Kuasa
Surat
kuasa adalah surat yang berisi
pelimpahan wewenang dari pemberi wewenang kepada penerima wewenang untuk
bertindak atas nama pemberi wewenang.
7.
Surat
Pengumuman
Surat
pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai sesuatu hal yang
ditujukan kepada para pegawai atau
massyarakat umum.
8.
Surat
Pernyataan
Surat
pernyataan adalah surat yang menyatakan
kebenaran suatu hal disertai dengan pertanggungjawaban atas pernyataan
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar