Cari Blog Ini

Kamis, 09 Juli 2015

Tugas Kuliah UT Semester 6 PDGK 4303 Keterampilan Menulis

MODUL 3
KARANGAN

KEGIATAN BELAJAR 1
Perencanaan Karangan

Berdasarkan proses penulisannya,karangan terbagi  menjadi 3 tahap,yaitu tahap prapenulisan (prewriting),tahap penulisan (writing),dan tahap pascapenulisan (post-writing).Tahap prapenulisan terdiri dari penentuan topik karangan,penentuan tujuan penulisan karangan, dan penyusunan rancangan  karangan.
Topik karangan atau topik penulisan dapat diartikan sebagai hal pokok yang dituliskan atau diungkapkan  dalam karangan.Topik karangan berbeda dengan tema karangan.Dalam proses penulisan karangan,tema menjadi gagasan dasar yang menjadi tumpuan topik karangan.Topik karangan juga tidak sama dengan judul karangan.Jika topik adalah  hal pokok yang diungkapkan dalam  karangan,judul karangan adalah nama sebuah  karangan.Sebuah topik dipilih berdasarkan asas kemanfaatan,asas kemenarikan,dan asas fisiabilitas.
Dengan dan melalui karangannya,tentu ada tujuan yang dicapai pengarang.Tujuan dapat dibedakan atas tujuan yang berdasarkan kategori wacana dan tujuan yang berdasarkan topik karangan.Tujuan yang khas berdasarkan topik wacana.
Penyusunan rancangan karangan adalah langkah penulisan setelah penentuan tujuan karangan.Target penyusunan karangan adalah kerangka karangan,yaitu kerangka tulis yang mengggambarkan bagan-bagian karangan dalam susunan yang sistematis.Kerangka  karangan memberikan arah yang jelas dan memudahkan pengarang dalam mewujudkan karangannya.berdasarkan bentuk rumusannya,kerangka karangan terbagi menjadi 2 macam,yaitu kerangka topik dann kerangka kalimat.Perbedaannya,pada kerangka topik,setiap bagian karangan diungkapkan dengan kata atau frasa,sedangkan pada kerangka kalimat,setiap bagian karangan diuungkapkan dengan  kalimat.

KEGIATAN BELAJAR 2
Pengembangan Paragraf

Suatu bagian karangan yang digunakan untuk mengungkapkan sebuah gagasan dalam bentuk untaian kalimat disebut paragraf atau alenia.Paragraf yang baik harus memenuhi persyaratan paragraf,yang mencakup  (1) persyaratan kesatuan keutuhan, (2) persyaratan pengembangan (3) Persyaratan kepaduan, dan persyaratan kekompakan yang perlu diikuti.
Berdasarkan posisi atau letak kalimat utamanya,paragraf dibedakan menjadi 3 jenis,yaitu paragraf deduktif, paragraf induktif dan paragraf kombinasi deduktif dan induktif.Paragraf deduktif bercirikan posisi kalimat utamanya terletak pada awal paragraf,sedangkan paragraf induktif,kalimat utamanya terletak pada akhir kalimat.Jenis paragraf kombinasi memiliki dua kalimat utama yang ditempatkan pada awal dan akhir paragraf.
Pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat pengembang disebut pengembangan paragraf.Sehingga pengembangan paragraf membutuhkan prasyarat,yakni pengembangan gagasan dasar ke dalam sejumlah kalimat pengembang.Pengembangan paraggraf terbagi atas pengembangan internal  dan eksternal.Pengemngan internal yaitu pengembangan yang terjadi dalam satu paragraf dalam bentuk gagasan dasar ke dalam gagasan pengembang  yang dilanjutkan dengan pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat pengembang.Sedangkan pengembangan eksternal adalah pengembangan paragraf dalam teks dikaitkan dengan paragraf yang lain.

KEGIATAN BELAJAR 3
Penyusunan Karangan

Penyusunan karangan adalah tahap kegiatan mewujudkan karangan yang utuh.Dalam penyusunan karangan,ada dua kemampuan yang harus dimiliki,yakni kemampuan menyusun draf karangan yang utuh dan kemampuan penyuntingan (editing).
Penulisan draf karangan adalah aktivitas yang dimulai dengan menata butir-butir gagasan secara hierarkis dan sistematis.Langkah-langkah penulisan menurut Brown adalah membaca semua kartu catatan,mempertimbangkan seemua materi yang sudah disiapkan,memperhatikan kerangka penulisan,mengelompokkan bahan-bahan dan catatan bahan tulisan dan menuliskan draf kasar tulisan.Untuk menghasillkan draf awal,keenganan menulis draf harus dihindari.Penulisan draf harus sesuai gagasan yang muncul,tidak dibenarkan menunda-nunda penulisan draf awal.
Pada tahap penyuntingan,kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa  draf awal yang sudah dihasilkan.Aspek-aspek yang diperiksa adalah aspek isi,bahasa,ejaan dan tanda baaca,serta tehnik penulisan.Aspek-aspek itu pula yaang  disunting dalam kegiatan penyuntingan draf.

MODUL 4
Deskripsi dan Narasi

KEGIATAN BELAJAR 1
Deskripsi
Kata deskripsi  berasal dari bahasa Latin describere yang  berarti menggambarkan  atau memerikan sesuatu.Dari segi istilah,deskripsi adalah suatu bentuk  karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya,sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat,mendengar,mencium,dan merasakan) apa yang dilukiskan sesuai dengan citra penulisnya.Karangan jenis  ini bermaksud menyampaikan kesan-kesan tentang sesuatu,tentang sifat-sifat dan gerak-geriknya,atau sesuatu yang lain kepada pembaca.Objek dalam karangan  deskripsi  dapat berupa manusia,tempat,atau suasana.
Dalam membuat karangan ini,kita dituntut memiliki kesan yang  kuat tetang objek itu ke dalam  karangan  agar pembaca memiliki penghayatan atu pengalaman sendiri tentang objek yang digambarkan.Hal ini dapat dilakukan dengan menyajikan objek sejelas,setepat,dan sehidup mungkin.Untuk itu,penggunaan diksi yang tepat dalam setiap kalimat dapat menghadirkan objek deskripsi di depan pembaca.
Terdapat tiga alternatif pendekatan yang dapat dipilih dalam membuat karangan deskripsi,yaitu pendekatan  ekspositoris,impresionistik, dan pendekatan menurut sikap pengarang.Penggunaan pendekatan ekspositoris dapat menggambarkan objek  seobjektif mungkin (apa adanya).Pendekatan impresionistik ,dapat menggambarkan ojek sesuai dengan kesan dan penafsiran kita.Dengan pendekatan sikap pengarang,kita dapat menggambarkan objek dengan menunjukkan sikap kita mengenai objek di dalam karangan.

Dalam memilih cara yang baik ketika akan melukiskan tempat,harus sesuai dengan suasana hati,baigian yang relevan dan urutan penyajian.Adapun langkah yang dapat diikuti untuk membantu mempermudah pendeskripsian adalah:
1.      Menentukan apa yang dideskripsian,
2.      Menentukan tujuan pendeskripsian,
3.      Menetapkan bagian yang dideskripsikan,
4.      Memperinci dan menyistematiskan hal-hal yang menunjang kekuatan bagian yang akan dideskripsikan.

KEGIATAN BELAJAR 2
Narasi

Istilah narasi atau naratif berasal dari bahasa inggris narration (cerita) dan narrative  (yang menceritakan).Karangan narasi adalah karangan yang menyajikan serangkaian peristiwa.Karangan ini berusaha menyampaikan kejadian  menurut urutan terjadinya (kronologis),dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari kejadiaan itu.
Secara fundamental,tujuan penulisan narasi adalah memberikan informasi  atau memberi wawasan dan memperluas pengetahuan pembaca,serta memberikan pengalaman estetis kepada pembaca.Tujuan pertama menghasilkan jenis narasi informasional atau narasi ekspositoris;sasaran utamanya adalah rasio,yaitu berupa perluasan pengetahuan para pembaca sesudah membaca karangan tersebut,sedangkan tujuan hendak memberikan pengalaman estetis menghasilkan jenis narasi yang lazim disebut narasi artistik atau narasi sugestif; sasaran utamanya bukan memperluas pengetahuan seseorang,melainkan berusaha memberikan makna atas peristiwa atau kejadian sebagi sesuatu pengalaman.
Adapun perbedaan antara narasi informasional dan narasi artistik adalah
Narasi Informasional
Narasi Artistik
1.      Memperluas pengetahuan.
2.      Menyampaikan informasi faktual mengenai suatu kejadian.
3.      Berdasarkan penalaran untuk mencapai kesepakatan rasional.
4.      Memakai bahasa informatif yang denotatif.
1.      Menyampaikan suatu makna yang tersirat.
2.      Menimbulkan daya khayal.
3.      Penalaran hanya berfungsi untuk menyampaikan makna.
4.      Memakai bahasa figuratif yang konotatif.

Sebagai sebuah  karangan,narasi dikembangkan dengan memperhatikan prinsip-prinsip dasar narasi  sebagi tumpuan berpikir bagi  terbentuknya karangan narasi.Prinsip-prinsip tersebut antara lain: alur (plot),penokohan,latar,titik pandang, dan pemilihan detail peristiwa.
Pendetailan dalam sebuah narasi disusun dalam sekuensi ruang dan waktu yang menyarankan adanya bagian awal,tengah ,dan akhir cerita.Apabila cerita menyangkut latar tempat,maka pengisahan mengalami  pergantian dari suatu tempat ke tempat lain.Jika cerita menyangkut latar waktu,maka pengisahan mengalami pergantian dari waktu ke waktu lain.Dan jika cerita menyangkut perbuatan,maka tokoh pengisahan mengalami gerakan dari suatu adegan ke adegan berikutnya.
Di samping itu,narasi juga bisa dikembangkan dengan menggunakan deskripsi,eksposisi,dan dialog.Dalam cerita,rangkaian peristiwa sangat penting.Segala sesuatu diusahakan supaya peristiwa menjadi jelas dan menarik serta menunjukkan kebenaran kepada pembaca.Untuk mencapai itu,narasi menggunakan deskripsi,eksposisi, dan dialog dalam penyajiaannya.
Adapun langkah-langkah yang dapat membantu kita untuk membantu mengembangkan karangan narasi adalah:
1.      Menentukan tema dan amanat.
2.      Menentukan sasaran pembaca.
3.      Merancang peristiwa-peristiwa utama yang akan ditampilkan dalam bentuk skema alur.
4.      Membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal,pengembangan, dan akhir cerita.
5.      Memerinci peristiwa-peristiwa utama ke dalam detail peristiwa sebagai pendukung cerita.
6.      Menyusun tokoh dan perwatakan,serta latar,dan sudut pandang.

MODUL 5
Eksposisi,Argumentasi,Persuasi
KEGIATAN BELAJAR 1
Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari kata bahasa Inggris exposition yang berarti “membuka” atau “memulai”.Karangan eksposisi merupakan karangan yang bertujuan utama untuk memberitahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.Dalam karangan eksposisi masalah yang dikomunikasikan terutama adalah informasi.Hal yang dikomunikasikan terutama berupa data faktual,suatu analisis atau suatu suatu penafsiran objektif terhadap seperangkat fakta,dan mungkin sekali berupa fakta tentang seseorang yang berpegang teguh pada sesuatu pendirian yang khusus asalkan tujuannya adalah informasi.
Eksposisi tidak bertujuan untuk mempengaruhi pembaca tetapi hanya sebatas untuk membagikan informasi.Langkah yang dapat kita tempuh dalam membuat eksposisi adalah:
1)      Menentukan topik karangan
2)      Menentukan tujuan penulisan
3)      Merencanakan paparan dengan membuat kerangka yang lengkap dan tersusun dengan baik
Pengembangan karangan eksposisi sangat bergantung pada sifat penjelasan atau keterangan yang kita berikan, dan tujuan yang akan dicapai.Ada beberapa teknikpengembangan eksposisi yang dapat dipilih sesuai dengan topik dan tujuan pembahasannya,yaitu:
a)    Teknik identifikasi, yaitu teknik pengembangan eksposisi yang menyebutkan ciri - ciri atau unsur - unsur yang membentuk suatu objek sehingga pembaca dapat mengenal objek dengan tepat dan jelas.
b)   Teknik perbandingan, yaitu teknik pengembangan eksposisi yang dilakukan dengan mengemukakan perbandingan yang kita tulis dengan sesuatu yang lain.Teknik perbandingan ini dibedakan menjadi perbandingan langsung,analogi, dan perbandingan kemungkinan.
c)    Teknik ilustrasi, yaitu teknik yang berusaha menunjukkan contoh - contoh nyata.
d)   Teknik klasifikasi, yaitu teknik pengembangan yang memecahkan pokok  permasalahan yang majemuk menjadi bagian – bagian kecil secara logis dan jelas.
e)    Teknik definisi, yaitu teknik eksposisi yang menjelaskan arti ragam kata.
f)     Teknik analisis, yaitu teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu pokok masalah.Oleh karena itu teknik analisis dalam karangan eksposisi bisa mengambil bentuk bermacam-macam,antara lain analisis proses,analisis bagian,dan analisis fungsional.


 KEGIATAN BELAJAR 2
Argumentasi dan Persuasi

A.     Argumentasi

Karangan argumentasi ialah karangan yang terdiri atas paparan alasan dan penyintesisan pendapat untuk membangun sebuah kesimpulan.Karangan ini bertujuan untuk memberikan alasan,untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat,pendirian,atau gagasan.Jadi,pada setiap karangan argumentasi,selalu terdapat alasan (argumen) atau bantahan yang memperkuat atau menolak secara sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca.
Secara sederhana setiap argumen selalu menjelaskan suatu pertalian antara dua pernyataan atau asersi yang biasanya diurutkan.Asersi pertama merupakan alasan bagi asersi kedua.
Langkah-langkah membuat karangan argumentasi hampir mirip dengan karangan eksposisi.Tentukan dahulu tema argumentasinya,kemudian menentukan tujuannya,menyusun kerangka karangan,serta mencari fakta,data,informasi,dan bukti sesuai kerangka karangan.
Pengembangan karangan argumentasi dapat dilakukan dengan teknik induktif dan teknik deduktif.Pengembangan argumentasi dengan teknik dengan teknik induktif ialah penyusunan argumentasi yang dilakukan dengan mengemukakan bukti-bukti terlebih dahulu kemudian diikuti dengan kesimpulan yang sifatnya umum.Sedangkan pengembangan argumentasi dengan teknik deduktif dimulai dengan suatu kesimpulan umum yang diikuti dengan uraian mengenai hal-hal yang sifatnya khusus.
Alasan-alasan yang terdapat dalam argumentasi deduktif disebut premis.Adapun sistem penalaran deduktif atau silogisme (syllogism) terdiri dari tiga bagian:dua premis diikuti sebuah kesimpulan.Premis pertama sebagai premis mayor membuat pernyataan umum tentang sesuatu (ide ,objek, keadaan).Dan premis kedua disebut premis minor yang berisi lebih lanjut tentang sebuah terem (term) dalam premis mayor.Premis minor sendiri merupakan proposisi yang mengidentifikasikan sebuah peristiwa (fenomena) yang khusus sebagai anggota kelas tadi.

B.       Persuasi

Istilah persuasi merupakan alihan bentuk kata persuasion dalam bahasa inggris.Bentuk kata persuasion diturunkan dari kata to persuade yang artinya membujuk atau meyakinkan.Jadi,karangan persuasi adalah karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk,berdaya-ajuk,ataupun berdaya himbau yang dapat ketergiuran pembaca untuk meyakini dan menuruti himbauan secara implisit ataupun eksplisit yang dilontarkan penulis.Dengan kata lain,persuasi berurusan dengan masalah mempengaruhi orang lain lewat bahasa.
Karangan persuasi berbeda dengan karangan argumentasi.Logika merupakan unsur primer dalam karangan argumentasi.Sebaliknya dalam  karangan persuasi,di samping logika,perasaan juga memegang peranan penting.Keterlibatan unsur logika dalam karangan persuasi ini menyebabkan persuasi sering menggunakan prinsip-prinsip argumentasi.Kita tidak akan bisa menerima ide orang lain jika tidak disertai penalaran.Oleh sebab itu,struktur karangan persuasi kadang-kadang sama dengan argumentasi,tetapi diksinya berbeda.Disi dalam karangan argumentasi ialah mencari efek tanggapan penalaran,sedangkan diksi karangan persuasi adalah mencari efek tanggapan emosional.
Perbedaan lain ialah karangan  argumentasi memiliki ciri khas berupaya membuktikan suatu kebenaran sebagaimana digariskan dalam proses penalaran penulis.Sedangkan karangan persuasi berusaha mencapai suatu persetujuan atau persesuaian kehendak penulis dengan pembaca;merupakan proses untuk meyakinkan pembaca supaya pembaca mau menerima apa yang diinginkan penulis.
Agar dapat menyusun karangan persuasi yang efektif diperlukan kemampuan menciptakan persuasi,yaitu kemampuan memanfaatkan alat-alat persuasi yang berupa: bahasa,nada,detail,pengaturan (organisasi),dan kewenangan.
MODUL 6
Surat Menyurat Dinas

KEGIATAN BELAJAR 1
Seluk Beluk Surat

Surat  Adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari satu pihak (perorangan,kelompok,atau organisasi) kepada pihak lain.Walaupun kemajuan teknologi sebenarnya dapat menggantikan penyampaian pesan melalui surat,tetapi dalam kenyataannya peran surat masih dominan dibanding media lain.Surat memiliki daya tampung pesan yang sangat leluasa,daya jangkau yang luas dan tingkat pembiayaan yang rendah.
Adapun jenis-jenis surat antara lain:
1.         Menurut kepentingan dan pengirimnya,surat dapat dikelompokkan menjadi surat pribadi,surat dinas pemerintah,surat niaga,dan surat sosial.
2.         Menurut isinya,surat dapat dikelompokkan menjadi surat pemberitahuan,surat keputusan,surat perintah,permintaan,surat panggilan,surat peringatan,surat perjanjian,surat laporan,surat pengantar,surat panggilan,surat penawaran,surat pemesanan,surat undangan,dan surat lamaran pekerjaan.
3.         Menurut sifatnya,surat dapat dikelompokkan menjadi surat biasa,surat konfidensial (terbatas),dan surat rahasia.
4.         Menurut banyaknya sasaran,surat dapat dikelompokkan menjadi surat biasa,surat edaran,dan surat pengumuman.
5.         Berdasarkan tingkat kepentingan penyelesaiannya,surat terbagi atas surat biasa,surat kilat,dan surat kilat khusus.
6.         Berdasarkan wujudnya,surat terbagi atas surat bersampul,kartu pos,warkas pos,telegram,teleks atau faksimile,serta memo dan nota.
7.         Berdasarkan ruang lingkup sasarannya,surat terbagi atas surat intern dan surat ekstern.

Sebagai salah satu sarana bentuk komunikasi tertulis,surat terdiri dari pengirim surat,penerima pesan surat,pesan surat,dan saluran.Pengirim surat hendaknya memperhatikan sasaran,pesan atau isi surat,dan bentuk surat sebaik mungkin.Jadi,surat yang baik adalah surat yang mampu menjembatani ketersampaian pesan pengirim dengan penerima surat.Untuk mencapai hal ini,pengirim surat hendaknya menyampaikan pesannya secara langsung, jelas, logis,runtut,dan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
Apabila surat diperuntukkan untuk kepentingan formal atau dinas,maka pengirim surat hendaknya menggunakan ragam bahasa baku dan bentuk surat yang sesuai,seperti bentuk lurus (full block style),lurus penuh (block style),setengah lurus (semi block style),takuk (Indented style),alinea menggantung (hanging paragraph style),bentuk surat resmi Indonesia,atau bentuk surat resmi lainnya.
Adapun perbedaan ciri-ciri antara bentuk surat resmi Indonesia lama dengan surat resmi Indonesia baru antara lain:
Bentuk surat resmi Indonesia lama
Bentuk surat resmi Indonesia baru
a)        Tanggal surat didahului nama tempat;
b)        Alamat surat ditulis disebelah kanan;
c)        Jabatan pengirim surat tertulis di atas tanda tangan,dan nama ditulis di antara dua kurung.
a)    Nama tempat tidak dicantumkan sebelum tanggal surat karena sudah tertera pada kepala surat;
b)   Alamat surat ditulis di sebelah kiri surat;
c)    Jabatan pengirim surat ditulis di bawah tanda tangan,nama terang ditulis tanpa diapit tanda kurung.

KEGIATAN BELAJAR 2
Menulis Surat

Salah satu yang sangat khas,yang membedakan surat dari bentuk karangan lainnya adalah bagian-bagian surat yang disusun dalam posisi tertentu sesuai dengan surat yang digunakan.Bagian-bagian ini sangat penting karena setiap bagian memiliki kegunaan tertentu.Bagian-bagian surat ini terdiri atas:kepala surat,nomor,lampiran,hal,tanggal,alamat dalam surat,salam pembuka,isi atau tubuh surat,tanda tangan,nama terang,NIP bagi pegawai pemerintah,cap dinas atau cap jabatan,tembusan,dan inisial.
Dalam pemakainnya,keberadaan bagian-bagian itu pada surat resmi atau surat dinas tidak selalu sama.Bahkan pada surat dinas yang dikeluarkan oleh berbagai instansi pemerintah,pencantuman bagian-bagian itu bervariasi.Kendati demikian perbedaan itu tidak menyangkut hal-hal yang sifatnya esensial,seperti tubuh surat atau hal-hal lain yang mengurangi keabsahan surat.
Bagian-bagian itu pada dasarnya dapat dikelompokkan atas bagian kepala surat,pembuka,isi (tubuh surat),dan bagian penutup.Pada surat dinas pemerintahan,komponen salam pembuka,salam penutup,dan inisial dianggap tidak wajib,sehingga lazim ditiadakan.Pada surat resmi yang ditulis oleh perorangan,biasanya kepala surat (kop),nomor surat,cap,dan inisial tidak ada.
Adapun macam-macam surat resmi berdasarkan Keputusan Mendikbud No.091SU/1995 tentang Pedoman Tata Persuratan dan Kearsipan di Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah:
1.         Nota Dinas
Nota dinas adalah surat yang ditujukan oleh atasan kepada bawahan atau sebaliknya yang berisi catatan singkat mengenai pokok persoalan kedinasan.
2.         Memo
Memo adalah catatan singkat yang diketik atau ditulis tangan tentang pokok persoalan kedinasan.

3.         Surat Pengantar
Surat pengantar adalah surat yang berisi tentang surat, dokumen ,barang, atau bahan lain yang dikirim.
4.         Surat Edaran
Surat edaran adalah surat yang berisi penjelasan atau petunjuk tentang cara pelaksanaan suatu peraturan perundang-undangan dan/atau perintah yang telah ada.
5.         Surat Tugas
Surat tugas  adalah surat penugasan dari pejabat berwenang untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu.
6.         Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat yang  berisi pelimpahan wewenang dari pemberi wewenang kepada penerima wewenang untuk bertindak atas nama pemberi wewenang.
7.         Surat Pengumuman
Surat pengumuman adalah surat yang berisi pemberitahuan mengenai sesuatu hal yang ditujukan kepada para pegawai  atau massyarakat umum.
8.         Surat Pernyataan
Surat pernyataan adalah  surat yang menyatakan kebenaran suatu hal disertai dengan pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar